Pagi singgah di pucuk-pucuk rerumputanmelebur embun
menyisakan sejuk yang ku rekam tegas di mataku
Kau, senandung sayup
segugup detak jantung ketika ada dekatku
nyanyian lirih memanggil fajar
lembut terdengar saat selaput klokea tergetar
hembus nafasmu
sunyi berlagu
menitik bulir rindu
Dekatlah padaku…
betapa ingin ku ceritakan
perjalananku menyusur pagi ini
memahat matahari yang membentuk parasmu
di kejauhan waktu
aku tahu kali ini,
rindu tak harus dirayakan diam-diam
tak lagi menikmati setiap perih yang di hadirkan
karena ku tahu pasti
tak lama lagi, tanganmu yang memeluk pinggangku
melukis pagi bersama, di beranda rumah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar