Kamis, 20 Juni 2013

Tak Ada Yang Abadi


Kau...
wujud yang lamat kulihat
kali pertama pelupuk mata terbuka

cerlang sejernih pandang kekasih
sabar menjalar di langit nalar

mengelus santun embun
menuntun tangan menatah rindu

sebelum cahaya mentari pagi
padam di sumbu kalbu

sebelum waktu habis tertelan
langkah bergegas mengejar hari

Tapi...
apakah kau tahu itu ?

gulita kini menelan hati
menyulam gelap dalam sepi

angin meniup luka
meliuk-liuk dalam rongga dada

diam, ku tatap awan tak bergerak
terpejam, mengarak lelah meninggalkan mimpi
aku binasa tanpamu.

*kepergian mengajarkan pada kita bahwa memang tak ada yang abadi.

poet '23/4/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar