Rabu, 26 Juni 2013

Sore Pukul Lima Lebih Lima

Sore itu…
pertengahan Maret yang basah
sejak gelap menjelang, hari selasa
aku merasakan kau meronta-ronta di dalam sana
tak tahan ingin melihat dunia

Sore itu…
pukul lima lebih lima
tujuh kali nafas terhela
tangismu membahana
menggetarkan hatiku
membayar lunas semua sakit dan lelahku
merobek takdirku menjadi seorang ibu, atas hadirmu
semua tertawa, menarik nafas lega

Sore itu…
pukul lima lebih lima
kubaringkan kau di dadaku
mata bulat dan hidung bangirmu
kulit merah dan tulang-tulang kuatmu
lekat hangat dalam pelukku

Sore itu…
pukul lima lebih lima
dunia menyambutmu
pangeran tampanku.

( Kumpulan Puisi untuk Dewangga, 2005 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar