seumpama engkau adalah pagi
aku tak pernah ingin kau lekas pergi
karena kutahu pasti
hangatnya mentari terselip di sela jemari
dan aku bebas menjadi bayangan
yang tersembunyi
di sela-selanya
dan bilamana engkau menjadi sore
aku ingin kita pun segera sampai
pada sebuah huma di kaki bukit
redup sinar di kaki dian sebagai penerangnya
berdampingan
memandang jingga langit senja
kembali ke pangkuan kelam
menelusur gulita
meraba,
menafsir gema asmara
kuharap cinta menetap di sana
dalam ruang-ruang hati hening
di mana letih terbaring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar