Selasa, 25 Juni 2013

Menunggu Balasan Rindu

Rabu telah lewat tengah hari, kangmas…
Ini sudah cangkir yang kesekian kali,
kepul-kepul beraroma melati

Gerimis belum berhenti,
sejak dini hari,
dan aku masih di sini,
menikmatinya bersama
setangkup roti berisi selai,
di sela-sela kertas yang terberai,
menunggu untuk segera diberesi

Mendungkah langitmu hari ini ?
Atau justru secerah senyumku
di foto yang kukirimkan tempo hari ?

Apapun itu,
aku sangat mengenalimu,
bagaimana engkau
melewati hari-harimu

Aku merindukanmu…
Rindu mengintip paras seriusmu
di depan layar bisu,
sebatang rokok terselip di antara jemarimu

Lengang…
hanya ketuk-ketuk keyboard
dan detak di dinding,
seperti melodi yang mengiringi
menyusun kepingan imaji

Rindukah kau?
pada kopi yang kuseduhkan
Atau sekilas pelepas jenuh berupa pelukan

Rasa-rasanya
musim ini kian mengejekku
dalam penyiksaan,

aku ingin segera pulang,
karena rindu ini
harus segera dituntaskan.

Sheung Shui, di antara rinai tak berjeda.

1 komentar: