Rabu, 19 Juni 2013

Rien...





















Rien...
masih ku temui senyummu
di sela rintik hujan
pada musim penghabisan|

seperti menutupi duka lara
pada sebentuk luka yang menganga
berharap waktu melunturkan tiap rasa
yang terlanjur lekat dalam dada

Rien...
tidakkah kau lihat di luar sana
taburan bintang memenuhi langitmu
menyisihkan malam agar tak terlalu kelam
lalu untuk apa kau masih menghitung seberapa luasnya?
sementara kau tahu
sepanjang waktu kau berada dalam naungannya

Rien...
tidakkah kau bisa?
membiarkan semua terlewati
sebagaimana mestinya.

*pinjem nama ya nduk Rien, cah ayu...Qiqiqiqiqi

3 komentar:

  1. Rien…

    …tik hujan di bulan Juni :D

    Salam kenal

    BalasHapus
  2. Ini yang dulu judulnya Ningrum itu kan.....?
    Ra sopan! Nganggo jenenge wong tuwa ra permisi.....diundang nduk meneh....hihi....pura pura nesu

    BalasHapus