Rien...
masih ku temui senyummu
di sela rintik hujan
pada musim penghabisan|
seperti menutupi duka lara
pada sebentuk luka yang menganga
berharap waktu melunturkan tiap rasa
yang terlanjur lekat dalam dada
Rien...
tidakkah kau lihat di luar sana
taburan bintang memenuhi langitmu
menyisihkan malam agar tak terlalu kelam
lalu untuk apa kau masih menghitung seberapa luasnya?
sementara kau tahu
sepanjang waktu kau berada dalam naungannya
Rien...
tidakkah kau bisa?
membiarkan semua terlewati
sebagaimana mestinya.
*pinjem nama ya nduk Rien, cah ayu...Qiqiqiqiqi
masih ku temui senyummu
di sela rintik hujan
pada musim penghabisan|
seperti menutupi duka lara
pada sebentuk luka yang menganga
berharap waktu melunturkan tiap rasa
yang terlanjur lekat dalam dada
Rien...
tidakkah kau lihat di luar sana
taburan bintang memenuhi langitmu
menyisihkan malam agar tak terlalu kelam
lalu untuk apa kau masih menghitung seberapa luasnya?
sementara kau tahu
sepanjang waktu kau berada dalam naungannya
Rien...
tidakkah kau bisa?
membiarkan semua terlewati
sebagaimana mestinya.
*pinjem nama ya nduk Rien, cah ayu...Qiqiqiqiqi
Rien…
BalasHapus…tik hujan di bulan Juni :D
Salam kenal
terimakasih, salam kenal kembali...:)
HapusIni yang dulu judulnya Ningrum itu kan.....?
BalasHapusRa sopan! Nganggo jenenge wong tuwa ra permisi.....diundang nduk meneh....hihi....pura pura nesu