Minggu, 23 Juni 2013

Sore Dekat Gereja Tua

Dimana kau simpan seikat pelangi,segar kupetik sore itu
hanya untukmu

Senja makin menua bersama jejak-jejak gerimis
Tapak-tapak mungil menuntunku kembali
Berdiri di tempat ini

Ketuk-ketuk lirih menyapa payungku,
terkembang

Serupa ribu-ribu harap tentang aku,
tentang kamu
yang perlahan dirangkai waktu menjadi kita

Fragmen bisu kian ditenggelamkan waktu
Sepetak dua petak cerita
carut-marut tertutup lumut

Lalu hujan melunturkan warna,
membentuk noktah yang berbentuk entah

Dia masih tetap kokoh berdiri
Tak seperti aku, pun juga kamu

Nurani kita lelah dipegat ribuan mil keangkuhan
Tanpa keinginan merendahkan hati
Menyesalkah? Kurasa tidak!

Hanya saja, sepi…
Seperti baris-baris kosong
ketika nada-nada beranjak dan pergi

Sunyi…
Hanya ada langkah-langkah kecil, berlalu kian jauh
Mengecap romansa hujan, dalam kesendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar