Dimana kau simpan seikat pelangi,segar kupetik sore itu
hanya untukmu
Senja makin menua bersama jejak-jejak gerimis
Tapak-tapak mungil menuntunku kembali
Berdiri di tempat ini
Ketuk-ketuk lirih menyapa payungku,
terkembang
Serupa ribu-ribu harap tentang aku,
tentang kamu
yang perlahan dirangkai waktu menjadi kita
Fragmen bisu kian ditenggelamkan waktu
Sepetak dua petak cerita
carut-marut tertutup lumut
Lalu hujan melunturkan warna,
membentuk noktah yang berbentuk entah
Dia masih tetap kokoh berdiri
Tak seperti aku, pun juga kamu
Nurani kita lelah dipegat ribuan mil keangkuhan
Tanpa keinginan merendahkan hati
Menyesalkah? Kurasa tidak!
Hanya saja, sepi…
Seperti baris-baris kosong
ketika nada-nada beranjak dan pergi
Sunyi…
Hanya ada langkah-langkah kecil, berlalu kian jauh
Mengecap romansa hujan, dalam kesendirian.
hanya untukmu
Senja makin menua bersama jejak-jejak gerimis
Tapak-tapak mungil menuntunku kembali
Berdiri di tempat ini
Ketuk-ketuk lirih menyapa payungku,
terkembang
Serupa ribu-ribu harap tentang aku,
tentang kamu
yang perlahan dirangkai waktu menjadi kita
Fragmen bisu kian ditenggelamkan waktu
Sepetak dua petak cerita
carut-marut tertutup lumut
Lalu hujan melunturkan warna,
membentuk noktah yang berbentuk entah
Dia masih tetap kokoh berdiri
Tak seperti aku, pun juga kamu
Nurani kita lelah dipegat ribuan mil keangkuhan
Tanpa keinginan merendahkan hati
Menyesalkah? Kurasa tidak!
Hanya saja, sepi…
Seperti baris-baris kosong
ketika nada-nada beranjak dan pergi
Sunyi…
Hanya ada langkah-langkah kecil, berlalu kian jauh
Mengecap romansa hujan, dalam kesendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar