Malam tumpah dalam semangkuk resah
Ketika bayanganmu hadir di dalam hati
Berapa kali aku mesti menghela nafas
Agar perih ini dapat enyah
Aku hanya mampu menggelengkan kepala
Lalu sungai kecil mengalir dari sudut mata
Menolong jiwa mengurai pesakitan
Pada rindu yang tak tersampaikan
Aku menjadi sangat rapuh
Meski sejak ku akrabi bayangmu
Ada pelangi yang melintas di sudut hati
Dekat...meski aku merasa jauh
Aku mengamatimu tanpa menyentuhmu
Aku memujamu seluas hatiku
Akulah aku...
Wanita itu.
( Ho Man Tin, penghujung September dua tahun yang lalu )
ehem...ehem...numpang berdehem doang...hehe
BalasHapusahahaha, uhuk-uhuk
BalasHapus