Letih dalam kesendirian
ribu-ribu sepi
malam lusuh meski tanpa keluh
gemintang menyembunyikan penanda
bulan memeram luka
dan waktu tak juga kuasa memangkas jeda
Dimana kamu…?
saat ribuan tetes hujan seolah merutuki rindu
rasa cinta seakan berada
di ruang dan saat yang keliru
bahkan ketika pikiran penuh
dengan anggapan dan segala kemungkinan
ini bukan hanya tentang tidak atau iya saja, bukan?
kita toh masih bisa berada di antaranya
Lalu selanjutnya…
tanyakan saja pada pagi
di sela kelam yang tertinggal
ia datang dengan menelan segala kenangan
apakah masih tersisa sedikit embun ?
untuk cawan kecilku
sejak gelap menjelang aku dahaga
dan kau pun tak nampak ada
meski hanya untuk sekedar membagi airmata
bukan untuk luka pastinya
Malam ini…
mungkin aku sedang tak ingin meneriakimu lagi
hanya sekedar berbagi sapa
diantara hujan yang kian deras hadirnya
ku tunggu hingga mereda
dan berganti gerimis saja
padanya akan ku pinjam suara,
maka jika nanti ada rintik yang menyapa daun telingamu
dan bulir lembut yang menyapu roman mukamu
itu pasti titipan dariku
Selamat malam, sayang …
rindukah kau padaku ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar