Selasa, 25 Juni 2013

Melepas Bungkam

masihkah angkuh memenjarakan bunyi untuk kata dan sapa
mengadu kuat antara bibir dan isi hati yang terjiplak netra
mengabaikan bayang dan selaksa ingin menari liar dalam kepala

tak lelahkah mengelabui senyum dengan lengkung dingin, sementara
rasa dan hasrat terus berontak pada raga yang bertingkah pura-pura
hingga kenyang melahap ragu di sisa nyali yang kalah sebelum berlaga

cinta, bukanlah romansa matahari dan rembulan
tak pasti siapa yang mengejar atau dikejar
merajai sebentang waktu tak bertutur tak berlisan

hanya pesona tak berkesudahan yang digilir dan ditebar
lantas sampai kapan mengakhiri penantian
jika kata tak pernah menyekutui pengakuan

___hers.130313
antologi untuk nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar